The International Conference on Global Land Grabbing
Pada 19-21 Maret 2024 telah berlangsung The International Conference on Global Land Grabbing di Universitas Andes, Bogota, Kolombia. Konferensi ini menyoroti masalah-masalah genting terkait perampasan lahan, air, serta sumber daya. Acara ini diinisiasi oleh the Land Deals Politics Initiative (LDPI), sebuah jaringan internasional yang sudah lebih dari 10 tahun memberi perhatian pada landgrabbing.
Konferensi ini dihadiri 500 partisipan dari berbagai kalangan; akademisi, aktivis, serta pejabat publik. Lebih dari 200 naskah akan dipapaparkan, serta didiskusikan. Beragam tema membentang pada konferensi ini; perampasan lahan skala raksasa, green grabbing, hingga ocean grabbing.
Pada konferensi ini, Agrarian Resource Center berkesempatan untuk memaparkan naskahnya yang berjudul “Dispossesion by Archive: The Emergence of a New Land Grabbing Pattern in Indonesia”. Naskah tersebut dipaparkan bersama empat naskah lainnya dalam panel F yang bertajuk “Mechanism and drivers of contemporary land grabbing” pada hari terakhir konferensi.
Naskah yang disusun oleh Rizki Maulana Hakim (Koordinator ARC), Hilma Safitri (Peneliti Senior ARC), Diana Suhardiman (Direktur Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde/KITLV), Ward Berenschot (Peneliti Senior KITLV), dan Dianto Bachriadi (Peneliti Senior ARC) ini memaparkan mengenai perampasan lahan di Dago Elos dan Anyer Dalem, Kota Bandung. Naskah tersebut menerangkan praktik baru perampasan lahan, yaitu dengan menggunakan dokumen lama seperti Eigendom Verponding dan Sertifikat Hak Pakai yang sudah habis masa berlakunya. Hal ini menjadi penting, khususnya pada konteks Indonesia, untuk menunjukkan perkembangan baru dalam mekanisme perampasan lahan.