Get In Touch

Siaran Pers International Women’s Day 2023: Perjuangan Perempuan dan Queer Melawan Kapitalisme dan Patriarki

Dago Elos, Bandung, Indonesia, 4 Maret 2023. Di bawah sistem kapitalisme dan budaya patriarki yang menindas, kaum perempuan mengalami eksploitasi berlipat berupa diskriminasi, kekerasan, subordinasi, stereotipe, beban kerja ganda, dan pemiskinan ekonomi. Perempuan dianggap sebagai manusia kelas dua yang lebih rendah dari laki-laki. Kerja-kerja perempuan di ranah domestik tidak dianggap sebagai bentuk kerja. Padahal kerja domestic, seperti memasak dan mencuci adalah bagian dari sistem yang mendukung proses tercukupinya kebutuhan buruh laki-laki di rumah hingga mereka siap untuk bekerja di ruang publik.

Ragam penindasan itu tercermin dalam beberapa hal, di antaranya upah buruh tani perempuan yang lebih rendah dari upah buruh laki-laki meski beban kerja yang diemban sama besarnya. Tidak hanya itu, perempuan yang sudah melakukan kerja di ruang publik tetap dibebankan pada kerja domestik. Masyarakat masih menganggap bahwa tugas tersebut merupakan kewajiban bagi perempuan.

Bentuk penindasan lain yang kerap kali terjadi pada perempuan adalah kekerasan, baik yang berbentuk fisik, psikis, maupun seksual. Catatan Tahunan Komnas Perempuan periode 2012–2021 (10 tahun) menunjukkan sekurangnya ada 49.762 laporan kasus kekerasan seksual. Bahkan dalam rentang kurang dari setahun yaitu pada Januari sampai November 2022 ada 3.014 kasus kekerasan berbasis gender terhadap perempuan, termasuk 860 kasus kekerasan seksual di ranah publik/komunitas, dan 899 kasus di ranah personal tercatat telah dilaporkan.

Baca Siaran Pers International Women’s Day 2023: Perjuangan Perempuan dan Queer Melawan Kapitalisme dan Patriarki selengkapnya di sini