Kurikulum Sekolah Agraria Kritis 2019

Perubahan Agraria Abad 21 dan ‘Sawit Rakyat’ Berkelanjutan di Indonesia (Agrarian Transformation of the 21st Century and Sustainable People-based Palm Oil in Indonesia)
Perubahan agraria abad ini ditandai dengan ‘ekstraktivisme’ dan semakin meluasnya pencaplokan lahan (land grabbing) – salah satunya untuk agro-industri penghasil komoditas multi-guna (flex-crops), penetrasi kapital yang semakin dalam di pedesaan dan daerah-daerah pedalaman yang disertai dengan perusakan ekologi secara masif, dan pada saat yang sama negara semakin kehilangan dayanya untuk memberikan perlindungan. Pembentukan kelas-kelas dan corak pengerahan tenaga kerja (labour regime) di pedesaan yang ditandai dengan beragam proses de-peasantisation, proletarisasi, juga re-peasantisation berlangsung dengan sangat dinamis. Sekitar 1,6 juta rumah tangga ‘petani/pekebun sawit rakyat’ (Bachriadi et al. 2019) berada di tengah arus perubahan agraria tersebut: terjepit, bertahan dan berusaha berkembang di tengah-tengah arus ekspansi perkebunan-perkebunan sawit yang luasnya saat ini hampir mencapai 1,7 juta hektar – 3,5 juta hektar di antaranya berada persis di dalam kawasan hutan (Kehati 2019). Di tengah pusaran ‘ekstraktivisme agraria’ kelapa sawit yang didominasi oleh korporat-korporat raksasa, keberlanjutan dan masa depan ‘sawit rakyat’ dalam tanda tanya besar.
Informasi tentang kurikulum atau susunan materi kelas intensif dan lokakarya penulisan, dapat Anda unduh di sini.